Oleh : Marzuki Bugeh
(20.12.11)
Kluet raya merupakan gabungan dari 5 (lima) kecamatan yang pada
umumnya dinisbatan dengan kata Kluet (baca sejarahnya), yaitu. Kluet
Utara, Kluet Selatan, Kluet Tengah, Kluet Timur dan Pasie Raja (Kluet
Barat). Pada dasarnya kluet hanya dibagi 2 (dua) kecamatan saja, yaitu
Kluet Utara dan Selatan, akan tetapi kemudian dikarenakan oleh
perkembangan daerah serta unsur kepentingan pihak-pihak tertentu
sehingga kluet pecah menjadi 5 (lima) kecamatan sebagaimana telah
disebutkan.
Hari ini isu baru mulai muncul lagi dalam
masyarakat yang dipelopori oleh para elit politik, dimana kluet yang
merupakan bagian dari Aceh Selatan, kemudian ingin dimekarkan lagi
menjadi sebuah kota pemerintahan (pemko). Hal paling kita sayangkan
disini hanyalah kenistaan para elit yang ditonjolkan pada masyarakat,
dengan dalih untuk mengembangan wilayah baru dalam rangka memudahkan
proses administrasi, mencipatakan pembangunan, mensejahterakan rakyat
dan isu bohong belaka yang lainnya supaya masyarakat mau mendukung
keinginan para pihak yang ingin berkuasa.
Apabila kita
ingin dan mau melihat lebih jauh, apa yang dijanjikan itu hanyalah
kebohongan belaka, penipuan demi tercapainya tujuan penguasa. Kita patut
mempertanyakan apa sebanarnya yang harus dilakukan oleh pemerintah
apabila kluet ini nanti dimekarkan?, apa yang dibanggakan didaerah ini?,
apa dampak baik bagi masyarakatnya? Dan banyak pertanyaan lain yang
mesti kita cermati.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam
menata suatu pemerintah yang baru sangat banyak masalah yang harus kita
perhatikan demi tercapainya suatu pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat, tentu kita harus riil mengindentifikasikan beberapa hal
pokok, antara lain kondisi geografis, kemampuan ekonomi masyarakat,
potensi alam, luas wilayah untuk segala sector, dan lain sebagainya. Nah
apabila unsur-unsur itu tidak dapat terpenuhi maka mustahillah suatu
pemerintahan baru dapat menjamin kemajuan.
"Ureung Areh geu peutimang nanggroe, geu tinggai warisan keu aneuk cuco".
"Ureung Areh geu peutimang nanggroe, geu tinggai warisan keu aneuk cuco".
"Penulis adalah pemerhati masalah sosial Aceh Selatan"
Posting Komentar