Oleh : Marzuki SB
Tidak mungkin ini mimpi walau datangnya hanya tiba-tiba, seperti angin
malam yang menghubusi pantai hatiku, begitu singkat waktu kita mengenal
rasa, mungkin sekejap kau menganggap ini nafsu belaka yang ingin ku
sandarkan pada tubuhmu yang ayu, aku yakin kau berpikir demikian. tapi
cerita baru ku tilis belum pun rilis di dinding hati, hanya aku yang
bisa membaca,, terus berlalu dengan kecepatan tinggi seakan-akan waktu
segera berhenti, tiba-tiba aku pun merasa dan kau pun berucap, ini
cinta. inilah file yang tersimpan jauh didiarimu, jauh…. bahkan tak
pernah terlintas dibenak ku, kau telah mengukir cerita itu dibatu dan
kau pahat rapi dengan sejuta ilusi, mengapa baru kemarin aku sadar
ketika aku mulai merasa?... ada rasa.
Bodohnya aku tak pernah tau
kau melirik saat aku berpaling, kemarin,,, ketika itu kau terlihat
lelah dan sangat aku khawatirkan, saat itulah aku mulai hampa dan rapuh
melihat kau yang hampir terjatuh, ku usap kepala mu kudekap tubuhmu lalu
kurasakan ada yang lain tersimpan dalam memorimu,,
Aku terus
yakin ketika kita bercerita tentang masa lalu, kau begitu jujur, kau
tetap tegar. dan kau pun katakan telah merangkai ilusi mu tentang aku,
tersentak aku heran tak berdaya ternyata kau melukiskan wajahku walau
tidak begitu terang, terus terang aku bersimpu malu layaknya gorengan
pisang,
kita terasa semakin dekat padahal itu bukan mimpi buruk,
tanpa sadar tapi aku merasa aku sedang mendekap tubuhmu, semakin dekat
semakin jauh terus aku melata dikeindahanmu, begitu berlalu sampai kau
menolak tanganku yang kasar, rasa dan cinta semakin menggebu aku
berusaha menyakinkan bahwa ini adalah cinta, cinta pada orang yang telah
pernah bahagia dalam tanda petik”. kini sendiri lagi dan hadir dalam
memori seorang yang masih resah menentukan arah..
begitu indah
kejujuranmu, kau menyimpan banyak pilu dimasa lalu, aduuuhh, andai saja
aku bisa ingin kuberimu mahligai walau hanya digubuk banbu, tapi kau pun
tau tentang aku… kau sangat mengerti hal itu karena kau wanita tegar,
kau telah menjadi motivasi bagiku, walau dalam mimpi aku tetap ingin
memilikimu, mungkin semua itu akan nyata adanya.
Kini sejenak kau
telah berlalu dan akan kembali, kita akan berjumpa disatu tempat yang
indah yang kita banyangkan, buat berbagi dan dengan perlahan kita hampa.
(Aceh Selatan, 080810)
Posting Komentar