Perjalanan Uji Adrenalin Menuju Alue Keujreun

http://acehbase.com/perjalanan-uji-adrenalin-menuju-alue-keujreun/
Oleh : Marzuki Bugeh

Masih ingat kita dengan salah satu lantunan nyanyian Syahluthan yang satu ini, “Kota Menggamat Jino Ka Maju Moto Ka ‘A ‘Ue let dijak Sabee”. Mungkin lagu ini ingin menceritakan bahwa betapa majunya kota Menggamat saat itu, dimana daerah yang dikenal dengan penghasil nilam ini tengah memasuki masa kejayaannya dengan berbagai hasil pertanian dan perkebunan. Saat konflik melanda Aceh di tahun 1999-2005, Menggamat ketika itu kembali mencekam, namun hal tersebut tidak serta merta membuat masyarakatnya mengalah dengan keadaan, dalam situasi konflik masyarakat tetap bertahan ditanah kelahirannya. Pasca konflik tahun 2005 kondisi daerah ini pelan-pelan mulai membaik dan Menggamat mulai berbenah diri kembali hidup maju dan sejahtera.

Berbicara tentang Menggamat tentunya tidak boleh melupakan dengan satu kampong bernama Alue Keujerun atau Sarah Baroe, perkampungan yang terletak jauh dari ibu kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan. Banyak orang kenal dengan Alue Keujerun/Sarah Baroe ini namun tidak semua orang tau dan kenal bagaimana daerah ini. Untuk mencapai daerah ini tidaklah gampang, sangat dibutuhkan mental yang kuat dan niat yang tulus, hanya satu-satunya jalur yang dapat ditempuh yaitu dengan naik sampan mesin selama 2 jam, mengarungi sungai yang deras dan berbatuan, dituntut sebuah keahlian khusus dalam menyetir sampan, apabila dalam perjalanan terjadi kecelakaan maka sangat tipis harapan untuk selamat. Ketika belum adanya sampan mesin mereka menggunakan sampan dengan mendayung sampai 2-3 hari.

Perkampungan yang sangat indah dan sejuk dikelilingi pengunungan ini merupakan penghasil kemeri terbesar di Aceh Selatan, “Dalam sekali musim panen bisa mencapai puluhan ton anak kemeri, selain kemiri terdapat juga nilam, cabai, padi dan hasil perkebunan lainnya. Yang paling menakjubkan disini kita dengan mudah mendapatkan ikan Kerling dan surkanyang merupakan ciri khas daerah Menggamat”. Ungkap Gardhinsyah salah satu warga Sarah Baroe.

Saat ini kampong Alue Keujerun memiliki lebih kurang 85 kepala keluarga dengan jumlah penduduk lebih kurang 300 jiwa, terdapat juga fasilitas umum seperti Masjid, Pustu, TPA serta Sekolah Dasar. Kendala yang sangat mendasar dan dibutuhkan oleh warga adalah adanya jalur transportasi yang baik, dan apabila pemerintah bersedia untuk membangun jalur transportasi darat dapat ditembuskan melalui Gampong Mersak yang berjarak sekitar 30 Km. Sektor kesehatan dan pendidikan juga perlu perhatiaan yang lebih untuk menempatkan tenaga medis dan tenaga guru dengan fasilitas yang memadai, seperti menyediakan rumah dinas bagi guru-guru dan tenaga medis. []
Share this post :

Posting Komentar

Test Sidebar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. zuki kembali - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger